Modal Asing Mengalir Deras ke Indonesia di Awal Agustus 2024
Pasar keuangan Indonesia mencatatkan awal yang positif di bulan Agustus, dengan modal asing mengalir deras masuk ke Tanah Air. Bank Indonesia (BI) mencatat, aliran modal asing (inflow) pada pekan pertama Agustus 2024 mencapai Rp10,27 triliun. Angka ini melonjak signifikan dibandingkan inflow pekan terakhir Juli 2024 yang hanya sebesar Rp1,93 triliun.
“Berdasarkan data transaksi 29 Juli – 1 Agustus 2024, nonresiden tercatat net beli Rp10,27 triliun,” ungkap Asisten Gubernur BI sekaligus Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Minggu (4/8/2024). Erwin merinci, transaksi pada periode tersebut didominasi oleh pembelian neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp5,77 triliun dan beli neto di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) senilai Rp2,19 triliun. Selain itu, tercatat pula aliran modal masuk melalui pasar saham senilai Rp2,31 triliun.
Data setelmen hingga 1 Agustus 2024 menunjukkan bahwa sepanjang semester II/2024, nonresiden mencatatkan beli neto di SRBI sebesar Rp42,97 triliun dan beli neto di pasar SBN sebesar Rp5,92 triliun. Sementara itu, di pasar saham, tercatat jual neto sebesar Rp2,54 triliun.
Sepanjang tahun berjalan atau Januari hingga 1 Agustus 2024, investor nonresiden tercatat membukukan jual neto Rp28,04 triliun di pasar SBN, jual neto Rp2,20 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp173,32 triliun di SRBI.
Bank Indonesia (BI) mencatat adanya aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia pada pekan pertama bulan Agustus 2024. Berdasarkan data transaksi BI, aliran modal asing yang masuk mencapai Rp10,27 triliun selama periode 29 Juli hingga 1 Agustus 2024.
“Terdiri dari beli neto Rp5,77 triliun di pasar SBN, beli neto di SRBI Rp2,19 triliun dan beli neto Rp2,31 triliun di saham,” ujar Erwin Almin, Direktur Eksekutif/Kepala Departemen Komunikasi BI, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/4).
Lebih rinci, aliran modal asing tersebut terdiri dari pembelian neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp5,77 triliun, pembelian neto di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) senilai Rp2,19 triliun, dan pembelian neto di pasar saham senilai Rp2,31 triliun.
Sebagai catatan, sepanjang tahun berjalan atau Januari hingga 1 Agustus 2024, nonresiden tercatat jual neto Rp28,04 triliun di pasar SBN, jual neto Rp2,20 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp173,32 triliun di pasar SRBI.
Erwin menambahkan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
What's Your Reaction?