Indonesia Bersiap Dongkrak Produksi Minyak dengan 6 Lapangan Baru di 2028

Aug 5, 2024 - 03:57
 0  17
Indonesia Bersiap Dongkrak Produksi Minyak dengan 6 Lapangan Baru di 2028
Menteri ESDM Arifin Tasrif memberi keterangan di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Jakarta, 2 Agustus 2024 (Foto: Antara/Putu Indah Savitri)

Indonesia bersiap menyambut gelombang baru produksi minyak dengan rencana ambisius untuk mengoperasikan enam lapangan migas baru pada tahun 2028. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, dengan penuh optimisme mengumumkan proyeksi tambahan produksi sebesar 100.000 barel per hari (BOPD) dari lapangan-lapangan tersebut.

“Dalam jangka yang relatif pendek, ada 6 prospek yang mudah-mudahan bisa mulai berproduksi semuanya di tahun 2028. Jumlahnya kurang lebih ya 100.000 barel,” ujar Arifin di Jakarta.

Keenam lapangan migas tersebut diproyeksikan mulai berproduksi secara bertahap. Lapangan yang pertama, yaitu Lapangan Tanjung Enim, akan memulai produksi pada kuartal keempat 2024 dengan kapasitas 10.000 BOPD. Menyusul kemudian Lapangan Ande Ande Lumut dengan estimasi produksi 20.000 BOPD pada kuartal pertama 2028.

Tidak hanya itu, Lapangan Singa Laut Kuda Laut direncanakan akan mulai beroperasi pada kuartal keempat 2026 dengan kapasitas produksi mencapai 20.313 BOPD. Sementara itu, Lapangan Hidayah diperkirakan akan mulai berproduksi pada kuartal pertama 2027 dengan kapasitas 2.996 BOPD. Dua lapangan lainnya, yaitu Lapangan Vorwata CC dan Lapangan BUIC, juga termasuk dalam rencana strategis ini, meskipun detail lebih lanjut mengenai kedua lapangan tersebut belum diumumkan.

Upaya menggenjot produksi migas ini tidak hanya bertumpu pada pengembangan lapangan baru. Kementerian ESDM juga tengah menggalakkan peningkatan recovery rate dari sumur-sumur yang telah ada. “Di samping yang 6 ini, kita juga sedang mengupayakan peningkatan recovery dari sumur-sumur yang ada. Jadi, kalau dulu recovery-nya itu kita biasanya hanya 30 persen, sekarang kita coba minta Pertamina untuk bisa meningkatkan menjadi ke 50 persen,” jelas Arifin.

Langkah strategis ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor minyak, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada perekonomian negara.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow