BFI Finance Jaga Pertumbuhan di Tengah Perlambatan Ekonomi
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan performa bisnis yang solid di tengah perlambatan ekonomi. Perusahaan pembiayaan ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp685,8 miliar pada paruh pertama tahun 2024.
Kunci keberhasilan BFI Finance terletak pada strategi pembiayaan yang selektif dan fokus pada manajemen risiko. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Keuangan BFI Finance, Sudjono. “Dalam menyiasati perlambatan industri, penyaluran pembiayaan dilakukan dengan lebih selektif serta melakukan diversifikasi produk guna menjaga kualitas portofolio kredit,” ungkap Sudjono.
Upaya BFI Finance dalam menjaga kualitas kredit terlihat dari rasio Non Performing Financing (NPF) yang terjaga di level 2,77% per Mei 2024. “Adapun cakupan penyisihan tercatat sebesar 2,6 kali NPF bruto perusahaan dan net gearing ratio masih menunjukkan tren positif, yakni 1,2 kali atau jauh di bawah batas maksimum sepuluh kali,” tambah Sudjono.
Total aset BFI Finance mencapai Rp24,3 triliun, naik 0,5% secara kuartalan. Pertumbuhan aset ini ditopang oleh penyaluran pembiayaan baru (new booking) sebesar Rp9 triliun. Porsi terbesar dari pembiayaan disalurkan untuk kendaraan bermotor roda dua dan empat, yaitu sebesar 76,3%.
Selain itu, BFI Finance juga aktif menyalurkan pembiayaan produktif untuk modal kerja. Porsi pembiayaan produktif mencapai 57,5% dari total managed receivables BFI Finance yang mencapai Rp22,4 triliun.
Strategi BFI Finance dalam menjaga kinerja di tengah perlambatan ekonomi menunjukkan ketangguhan fundamental perusahaan. Diversifikasi portofolio pembiayaan dan manajemen risiko yang baik menjadi kunci BFI Finance untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan.
What's Your Reaction?